Sejarah Asal Usul Catur Eropa
Variasi charunga masuk ke Eropa melalui Persia, seiring penyebaran
pengaruh Kerajaan Byzantine dan perluasan Kekaisaran Arab. Catur masuk
ke Eropa Selatan pada akhir milenium pertama.
Terkadang catur juga dibawa oleh pasukan yang menduduki tanah jajahan
baru, seperti saat Normandia memasuki wilayah Inggris. Catur semula
kurang populer di Eropa Utara –yang tak terbiasa berpikir abstrak— namun
perlahan-lahan menjadi populer saat bidak figuratif dikenalkan.
Nilai sosial menjadi kelebihan permainan ini –pada masa lalu permainan
ini dikaitkan dengan kehormatan dan kebudayaan tinggi— sehingga beberapa
papan catur dibuat dari bahan istimewa dan berharga mahal. Popularitas
catur melemah di masyarakat Barat antara abad 12 sampai 15 M. Saat itu
buku catur biasanya ditulis dalam bahasa Latin.
Pada perkembangannya catur kemudian dihubungkan dengan gaya hidup
ksatria Eropa. Peter Alfonsi dalam bukunya Disciplina Clericalis,
memasukkan catur ke dalam tujuh keahlian yang harus dimiliki seorang
ksatria.
Simbol-simbol perwira dan ketentaraan mulai masuk dalam catur. Raja
Henry I, Raja Henry II dan Raja Richard I dari Inggris merupakan patron
catur masa itu. Kerajaan lain yang menaruh perhatian serius pada
permainan ini adalah Raja Alfonso X Spanyol dan Raja Ivan IV dari Rusia.
Saat gereja mengeluarkan larangan terhadap berbagai permainan di
masyarakat, catur lolos dari daftar hitam. Santo Peter Damian
mengumumkan permainan ini menjauhkan dampak buruk bagi masyarakat.
Bishop Florence itu membela permainan ini karena melibatkan keahlian
serta "tidak seperti permainan lainnya."
Pada abad ke 12, buah catur mulai tetap, menjadi raja (king), ratu
(queen), gajah/patih (bishops), kuda (knights) dan benteng (rooks).
Bidak/pion (pawn) mulai dihubungkan dengan pasukan infantri.
Perbandingan terminologi catur menurut Sanskrit, Arabic, Latin dan English
Sanskrit Arabic Latin English
Raja (King) Shah Rex King
Mantri (Minister) Firz Regina Queen
Gajah (war elephant) Al-Phil Episcopus Bishop/Count/Councillor
Ashva (horse) Fars Miles/Eques Knight
Ratha (chariot) Rukh Rochus Rook
Padati Baidaq Pedes Pawn
Pada abad pertengahan, permainan ini berjalan lama, bahkan ada permainan
yang baru selesai setelah diadakan berhari-hari lamanya. Peraturan
tentang pembatasan waktu baru mulai diperkenalkan tahun 1.300. Aturan
pion/bidak boleh melangkah dua bidak saat pertama kali melangkah juga
diperkenalkan.
Pada tahun 1.475 terjadi evolusi permainan catur. Mulai diperkenalkan
konsep langkah Ratu –buah yang paling kuat—serta mulai diperkenalkan
konsep promosi pion yang bisa berubah menjadi ratu. Gajah perang dalam
chatunga juga berubah istilah menjadi bishop. Dengan demikian skak mat
menjadi lebih mudah di permainan ini dan mengurangi secara drastis
langkah-langkah yang diperlukan.
Seorang pemain Italia, Gioacchino Greco, tercatat sebagai pecatur
profesional pertama dalam sejarah permainan ini. Ia menulis buku catur
dan menampilkan beberapa komposisi permainan serta analisis catur. Karya
ini membuat catur menjadi permainan populer serta mulai menunjukkan
teori, taktik dan strategi permainan ini.
Karya pertama yang memuat berbagai variasi dan kombinasi kemenangan
ditulis oleh Franchois-Andre Danican Philidor dari Prancis. Ia
menunjukan permainan catur terbaik selama 50 tahun terakhir dan buku itu
dipublikasi pada abad 18. Bukunya berjudul L'Analyze des echecs
(Analisa Catur), sebuah buku berpengaruh hingga dicetak ulang sampai 100
kali.