Kita
semua tahu beberapa “kebiasaan baik” yang dilakukan orang setiap hari
dengan harapan agar membuat mereka lebih sehat. Namun, apakah
kebiasaan-kebiasaan itu benar-benar menyehatkan? Ilmu pengetahuan
menunjukkan bahwa “kebiasaan baik” itu tidak selalu baik. Alih-alih
menyehatkan, dua puluh kebiasaan berikut justru dapat merugikan
kesehatan Agan.
1. Mandi terlalu bersih
Banyak
orang yang mandi terlalu bersih. Mereka mandi menggunakan air panas dan
menggosok kulit secara berlebihan dengan sabun. Kulit kita secara alami
menghasilkan minyak untuk membersihkan dan melembabkan kulit. Mandi
dengan air panas dan menggunakan sabun mandi berlebihan dapat membuang
minyak tersebut dan menyebabkan kulit kekeringan, pecah-pecah dan bahkan
infeksi. Mandilah dengan air dingin dan gunakan sabun secukupnya untuk
membuang kotoran di badan Anda.
2. Tidur malam delapan jam
Anjuran
untuk tidur malam delapan jam adalah hal baru. Nenek moyang kita sejak
ribuan tahun lalu tidak tidur delapan jam sehari. Mereka tidur hanya
sekitar 6 jam di malam hari, namun di siang hari mereka menyempatkan
diri untuk tidur sejenak. Tidur siang 15-30 menit bisa lebih menyegarkan
badan daripada dua jam ekstra di malam hari.
Dari studi enam tahun terhadap lebih dari satu juta orang dewasa (The
Cancer Prevention Study II), disimpulkan bahwa orang yang mendapatkan
tidur 6 -7 jam setiap malam memiliki tingkat kematian lebih rendah
daripada mereka yang mendapatkan 8 jam tidur!
3. Membersihkan gigi setelah makan
Anda
pasti pernah mendengar anjuran untuk menggosok gigi setelah makan.
Anjuran itu kurang bijaksana. Makanan (terutama yang asam dan manis)
dapat melunakkan enamel pelindung gigi Anda. Jika Anda membersihkan gigi
segera setelah makan, Anda akan menyikat enamel yang masih lunak itu
sebelum sempat mengeras lagi. Tunggulah minimal setengah jam setelah
makan bila Anda akan menyikat gigi.
4. Memeriksakan Gigi Ke dokter Gigi 6 bulan sekali
Sebuah
peninjauan terhadap 23 riset di tahun 2003 tidak menemukan bukti
konklusif yang mendukung kebutuhan untuk pergi ke dokter gigi setiap 6
bulan. Jika gusi Anda dianggap cukup sehat, setahun sekali menemui
dokter gigi dianggap cukup, ungkap James Bader, seorang profesor di
sekolah kedokteran gigi University of North California.
Hanya saja, jangan tidak menemui dokter lebih dari setahun. Sebuah
penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan American Heart
Association tahun lalu menunjukkan bahwa gigi yang dibersihkan oleh
dokter gigi profesional setahun sekali dapat menurunkan risiko serangan
jantung sebesar 24 persen dan stroke hingga 13 persen.
5. Larangan untuk Makan diatas jam 8 Malam
Kalori
tidak mengenal jam. Tidak ada perbedaan makan jam 8 pagi atau jam 8
malam, ungkap Susan Bowerman, asisten direktur UCLA Center for Human
Nutrition. Tidak makan di atas jam 8 justru akan mengganggu pola tidur.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa Anda wajib makan sebelum tidur jika
Anda berolahraga pada malam hari atau Anda berusia lebih dari 60 tahun.
Protein dalam makanan menyediakan lebih banyak bahan bakar bagi tubuh
untuk mensintesis otot. Hal ini juga membantu mengatasi dampak penuaan
yang berkaitan dengan kehilangan otot.
6. Pergi ke laboratorium untuk scan setiap tahun
Menurut
Dr Jonathan Goldin, scan terkadang memberikan rasa khawatir berlebihan
sehingga menyebabkan kecemasan bagi seseorang. Scan dapat membantu
mendeteksi kanker paru-paru dan kalsium koroner-arteri, namun scan ini
hanya untuk orang-orang di atas 45 tahun yang memiliki faktor risiko,
seperti merokok, tekanan darah cukup tinggi atau kolesterol cukup
tinggi. Jika tidak ada, Anda tidak perlu melakukan scan.
7. Sikat gigi dua kali sehari
Plak
membutuhkan 24 jam untuk mengeras. Sekali menyikat gigi dalam 24 jam
lebih baik dari dua kali sehari. Tapi dengan syarat, menyikat giginya
minimal dua menit. Dan melakukannya sebelum tidur. Air liur dapat
memerangi plak dan produksinya akan menurun ketika Anda tidur. Tapi ini
hanya mengenai plak. Nafas masih akan bau saat Anda terbangun di pagi
hari. Segera menyikat atau menggunakan obat kumur setelah bangun tidur.
8. Menyikat gigi dengan bulu sikat keras lebih baik
Menyikat
gigi dengan bulu sikat yang lembut sama baiknya dan membantu menurunkan
risiko kerusakan gigi dan gusi, ungkap Philip Mendelovitz, seorang
profesor kedokteran gigi di UCLA school of medicine.
9. Terlalu Sering Memakai Cairan Pencuci Tangan
Menurut
Richard Gallo, MD, PhD, kepala divisi Dermatology at the University of
California, San Diego, sebaiknya hindari menggunakan cairan pembersih
tangan terlalu sering. Dalam sebuah penelitian terbaru dijelaskan bahwa
cairan pembersih atau gel sanitasi mengandung triklosan yang membuat
bakteri menjadi kebal dan berkembang lebih cepat. Hal ini juga berlaku
pada semua sabun pencuci tangan yang mengandung triklosan. Oleh karena
itu, Gallo menyarankan untuk mencuci tangan dengan sabun atau gel
sanitasi yang mengandung alkohol minimal 60% karena bisa membunuh
bakteri hingga 99%.
10. Gonta-Ganti Produk Kecantikan
Hasil
yang lama seringkali membuat Anda mencoba-coba berbagai produk
kecantikan, mulai dari obat jerawat hingga pemutih kulit. Hal ini pun
diamini oleh Jody Levine, seorang dermatologis dari New York.
"Wanita bisa dengan mudah bosan dengan rutinitas kecantikan mereka,
terutama jika mereka tidak mendapatkan hasil dengan cepat. Perlu
diketahui bahwa, produk kecantikan akan memberikan hasil pada sekitar
enam atau delapan minggu setelah pemakaian," ujar Levine.
Mencoba berbagai macam produk kecantikan akan menyebabkan kulit merah,
warna kulit yang tidak merata dan tak jarang kulit meradang. "Tak jarang
kulit seseorang berubah menjadi sangat sensitif ketika ia mencoba
terlalu banyak produk. Hal ini karena tingginya kandungan pengharum dan
sanitasi di dalam produk tersebut," tambah Levine.
11. Memakai Sandal Jepit
Saat
ingin beristirahat dari sepatu berhak tinggi, Anda pun memilih
flip-flop atau sandal jepit. Sayangnya, menurut Jordana Szpiro, seorang
podiatrist di Boston mengungkapkan bahwa kebiasaan tersebut tidak
memberikan pengaruh baik apapun, bahkan berbahaya.
"Flip-flop atau sandal yang tidak memberi dukungan pada struktur kaki,
dapat menyebabkan patah tulang karena kaki menjadi tegang karena mereka
mencoba menahan berat badan Anda," jelas Szpiro.
Selain itu, saat mengenakan sandal jepit, otot-otot pada bagian depan
tulang kering (tibialis anterior) bekerja lebih keras daripada ketika
kita bertelanjang kaki karena jari-jari kaki mencoba menahan sandal
supaya tidak "bergerak" ke mana-mana. Oleh karena itu, ada baiknya jika
Anda memilih sandal jepit dengan penutup tumit, bertali besar serta
memiliki lengkungan pada telapak kaki (mengikuti kontur telapak kaki).
12. Latihan Kardio untuk Turunkan Berat Badan
Jika
Anda pikir dengan latihan kardio saja bisa menurunkan berat badan
dengan mudah, tampaknya hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Menurut
Joseph Ciccone, DPT, CSCS, seorang terapis di Columbia dan Doctors
Eastside Sports Therapy di New York, "Jika Anda hanya melakukan latihan
kardio maka tubuh akan terbiasa dengan rutinitas dan mulai membakar
lemak lebih sedikit dari waktu ke waktu."
Selain itu, melakukan gerakan olahraga yang sama terus menerus juga bisa
membuat otot-otot tegang dan cedera. Sebaiknya lakukan beberapa gerakan
olahraga lain dan sesekali istirahatkan diri Anda untuk menjaga denyut
jantung tetap stabil. Bahkan menurut Ciccone, gerakan olahraga yang
beragam justru membantu mengurangi jumlah kalori lebih banyak.
13. Menunda makan untuk bisa makan lebih banyak di lain waktu.
Danine
Fruge, rekan medis dari Pritikin Longevity Center dan Spa di Miami,
mengatakan dengan menunda makan, Anda akan memiliki keinginan lebih
besar untuk makan jauh lebih banyak dari yang diinginkan. Hal itu juga
akan membuat Anda makan lebih banyak lagi keesokan harinya.
14. Minum air kemasan.
Banyak
orang menduga meminum air dalam kemasan lebih sehat ketimbang air
keran. Dokter Diamond menjelaskan, air dalam kemasan tidak memiliki
fluoride yang bisa menyebabkan kerusakan pada gigi. Cara terbaik adalah
dengan memasang filter untuk air keran anda.
15. Membersihkan dengan produk disinfektan.
Peneliti
senior dari Environmental Working Group Rebecca Sutton menyatakan
pembersih yang memakai disinfektan dan antibakteri belum memiliki bukti
kuat dan signifikan dapat membersihkan lebih baik. Selain itu, beberapa
produk pembersih juga memiliki bahan-bahan yang bisa mengakibatkan
kanker, menganggu kestabilan hormon, dan penyebab asma.
16. Mengkonsumsi suplemen nutrisi.
Profesor
dari Georgia State University Christine Rosenblom mengatakan kebanyakan
orang mengkonsumsi beberapa suplemen sekaligus tanpa tahu dengan benar
fungsinya. Padahal, suplemen memiliki efek samping yang cukup serius
jika dikonsumsi berlebihan. Beberapa efek berbahaya yang tumbuh adalah
vitamin A yang bisa mengganggu pertumbuhan janin, vitamin C yang
mengakibatkan gangguan pencernaan, dan vitamin B6 yang dapat merusak
syaraf.
17. Makan Buah Segar Setelah Makan
Makan
buah saat siang atau malam hari adalah kebiasaan yang paling sering
dilakukan. Paling sering buah dijadikan sebagai hidangan penutup setelah
makan. Seorang ahli gizi bernama Naini Setalvad memberikan tips cara
yang tepat untuk mengatur makan buah-buahan.
Waktu terbaik untuk makan buah-buahan adalah saat pagi hari setelah
minum segelas air. Ternyata makan buah-buahan setelah makan bukanlah
waktu yang tepat. Karena, buah tidak akan dapat dicerna dengan baik,
nilai nutrisi dalam buah juga tidak bisa diserap baik oleh tubuh.
Kalau ingin menikmatinya setelah makan sebaiknya berikan jeda waktu
sekitar 30 menit setelah makan. Jika menderita diabetes atau masalah
pencernaan seperti asam lambung, idealnya harus makan buah satu jam
sebelum atau dua jam sesudah makan.
Untuk persediaan buah segar, pilihlah pisang yang tahan tiga sampai
empat hari, apel kesegarannya bisa bertahan hingga seminggu. Buah pir
bisa tahan hingga enam hari, pepaya tahan disimpan dua hingga tiga hari.
Masa simpan buah juga tergantung pada kematangan buah saat dibeli. Buah
yang masak ketika dibeli, umumnya bisa disimpan hingga tiga hari dalam
lemari es.
18. Terlalu Banyak Minum Susu
Vitamin
D yang terkandung dalam susu baik untuk membangun tulang. Tapi
mengonsumsi terlalu banyak susu dapat mengurangi zat besi dalam tubuh
anak. Sebuah penelitian terbaru dari Kanada menunjukkan bahwa jumlah
asupan susu yang disarankan hanya dua gelas sehari. Hasil riset tersebut
juga diamini oleh The American Academy of Pediatrics (AAP) yang juga
menyarankan asupan dua atau tiga gelas susu sehari.
Dalam studinya, dr. Jonathon Maguire meneliti hubungan antara asupan
susu dan kadar zat besi pada anak. Penelitian ini dilakukan dengan
mengamati 1300 anak-anak berusia 2 – 5 tahun yang berkait pigmentasi
kulit, indeks massa tubuh anak, dan waktu yang dihabiskan anak di luar
ruangan.
Dari hasil samapel darah diketahui bahwa anak-anak yang terlalu banyak
mengonsumsi susu, vitamin D akan meningkat tapi zat besi kadarnya akan
berkurang.Padahal kekurangan zat besi bisa mengakibatkan gangguan
perilaku anak, pengendalian diri, pembelajaran, dan gangguan
konsentrasi.
Sementara, anak-anak yang mengonsumsi dua gelas susu tiap harinya memiliki kadar vitamin D dan zat besi yang sehat.
19. Mengkonsumsi Banyak Vitamin C
INFO : Kecuali ada saran khusus dari dokter.
Hal
yang perlu di catat adalah Vit C adalah mikronutrien, diperlukan tidak
dalam jumlah yang banyak. Kelebihan Vit C akan di buang bersama urin,
tidak akan di simpan oleh tubuh. Jadi tuk mereka yang maniak Vit C boleh
jadi menghambur-hamburkan uang, karena minum melebihi kebutuhan tubuh.
Dosis
optimal Vit C bervariasi, ada yang menyebutkan 200-500 mg per hari ada
pula yg menyatakan 75-100 mg perhari., khusus ibu hamil 130 mg per hari.
Namun kemampuan tubuh kita sendiri mampu menerima dosis 600 mg. Itulah
sebabnya di pasaran Vit C banyak dijual dengan dosis 500 mg.
Bagaimana dengan dosis tinggi? Vit C dosis 1000 mg, menurut banyak ahli
sebenarnya sudah berlebihan jika diminum tiap hari. Angka tersebut
melebihi kebutuhan riil tubuh. Suntik Vit C dosis 1000 mg pun hanya
dilakukan seminggu 2 x. Intinya minum Vit C dosis tinggi tidak boleh
dilakukan terlalu sering. Sebaliknya kita pun tidak boleh mengabaikan
Vit C. Bila kekurangan maka metabolisme tubuh terganggu , daya imun dan
vitalitas merosot, kulit pun jadi kusam.
20. Mengupas Kulit Apel Sebelum Dimakan
INFO : Tetapi kalau agan mengupas kulit apel, apel akan menjadi lebih
aman. Karena sekarang banyak apel terutama yang import yang sengaja
dilapisi lapisan lilin supaya tak cepat busuk. Nah, dengan mengupas
kulit ini dapat mengurangi resiko termakannya zat lilin pelapis
tersebut.
Jika
kulit apel dikupas, maka lebih dari setengah nutrisi yang ditawarkan
apel ikut terbuang. Hal ini tentunya mengurangi kadar gizi dan vitamin
yang dimiliki oleh apel. Berdasarkan dari penelitian terbaru, kulit apel
dinyatakan memiliki tiga kandungan antioksidan yang sangat penting bagi
tubuh, yaitu quercetin, apicatechin dan procyanidin. Ketiga antioksidan
ini dinyatakan dapat membantu pencegahan kulit keriput, memberikan
perlindungan untuk sel tubuh, membuka penyumbatan pembuluh dara sampai
dengan mencegah penyakit jantung dan kanker.
Semakin berwarna merah kehitaman kulit yang dimiliki buah apel, maka
semakin tinggi tingkat anti oksidan yang dimilikinya,kata seorang
peneliti dari University of New york, Amerika serikat. Penelitian lain
malah telah berhasil membuktikan bahwa selain memiliki kadar antioksidan
tinggi, apel juga memiliki mineral, vitamin dan serat yang mampu
mencegah tiga jenis kanker.
21. Memberi Uang Pada Pengemis di Traffic Light
"Mengemis
sudah menjadi profesi gan, dan banyak fakta yang bicara kalau
penghasilan pengemis tinggi bahkan lebih tinggi dari pegawai
kantoran."dari dimas.prasetyo. Tambahan dari ane, kalau pengemis
dikasih, nah nanti si pengemis malah betah jadi pengemis. Kalau dah
gitu, kapan majunya negara ini ?
Title : 21 "Kebiasaan Baik" Yang Sebenarnya Tidak Baik...
Description : Kita semua tahu beberapa “kebiasaan baik” yang dilakukan orang setiap hari dengan harapan agar membuat mereka lebih sehat. Namun, apakah...