Takbir dan ketupat merupakan simbol tradisi lebaran khas Indonesia.
Menyempurnakan suasana suci di hari raya. Meski terbuat dari bahan
sederhana, sajian ini punya sejarah panjang.
Siapa tak kenal ketupat? Makanan ini terbuat dari selongsong anyaman
janur yang dibentuk segiempat dan diisi beras kemudian direbus hingga
padat dan matang. Tiap daerah bahkan tiap keluarga punya racikan khusus
untuk menyantap ketupat.
Salah satu warisan kuliner ini jadi primadona saat lebaran. Menilik dari
tradisi dan sejarah, ketupat yang diperkenalkan pada masa Walisongo ini
sarat akan simbol. Ketupat pertama kali diperkenalkan oleh Sunan
Kalijaga kepada masyarakat Jawa, beliau membudayakan sebuah tradisi,
yaitu setelah Lebaran, masyarakat setempat menganyam ketupat dengan daun
kelapa muda lalu disii dengan beras.
*Makna Secara Umum :
Quote:
1. Dua helai janur yang dianyam melambangkan kesatuan dan kebersamaan untuk keindahan dan kebaikan.
Quote:
2. Selain itu, ternyata
ketupat punya filosofi tersendiri yaitu anyaman-anyaman pada kulit
ketupat itu mencerminkan betapa banyaknya kesalahan manusia.
Quote:
3.Sebutan 'ketupat' atau 'kopat' konon merupakan singkatan kata 'ngaku lepat' atau mengakui kesalahan.
Quote:
4. Setelah dibelah dua,
terlihatlah isi ketupat yang berwarna putih, menggambarkan kebersihan
dan kesucian hati manusia, setelah menahan nafsu dengan berpuasa dan
memohon ampun atas segala kesalahan.
Quote:
5. Setelah selesai
dimasak, ketupat itu diantarkan ke anggota keluarga atau kerabat yang
dituakan. Sejak itu, ketupat jadi lambang kebersamaan.
Quote:
6. Sementara itu, bentuk ketupat yang sempurna itu melambangkan kemenangan umat Muslim yang akhirnya mencapai hari yang Fitri
Kini warisan dari Sunan Kalijaga ini masih tetap dipertahankan bahkan
sudah bukan milik Jawa saja tetapi sudah menjadi makanan Asia tenggara,
hal ini dapat dilihat di negara Malaysia masih dijumpai ketupat ini, hal
ini terjadi akibat banyaknya orang orang Jawa yang bermukim di
Malaysia.
Lebaran ketupat merupakan tradisi masyarakat sebagai ungkapan syukur setelah melaksanakan ibadah puasa.
Namun, tujuan dari tradisi makan ketupat bersama keluarga maupun
tetangga setelah salat sunah Id diharapkan menjadi momen untuk saling
mengakui kesalahan.
*Makna Filosofis Masyarakat Jawa
makna tersembunyi dari ketupat, bentuk segi empat ternyata wujud dari
prinsip “kiblat papat lima pancer” yang berarti empat arah mata angin
dan satu pusat.
Quote:
1. Prinsip tersebut kalau
diotak-atik maknanya berarti empat arah mata angin utama, yaitu timur,
selatan, barat, dan utara yang bertumpu di satu pusat. Ke mana pun
manusia menuju, pasti selalu kembali kepada Allah.
Quote:
2. Bila salah satu arah
mata angin itu hilang, maka keseimbangan alam goyah. Terjemahan bebas
filosofi tersebut bisa dikaitkan dengan arah jalan hidup manusia.
Ke mana pun arah yang ingin ditempuh manusia hendaknya tidak akan lepas
dari pusatnya, yaitu Allah Yang Maha Esa. Oleh sebab itu, agar tidak
goyah maka manusia harus tetap ingat kepada Sang Khalik sebagai pusat
dari segalanya.
Ketupat juga bukan sekadar makanan yang disajikan untuk menjamu para
tamu pada hari raya Idul Fitri maupun merayakan genapnya enam hari
berpuasa sunah Syawal.
Sebagian masyarakat Jawa memaknai rumitnya membuat anyaman ketupat dari
janur sebagai bungkus beras, mencerminkan kesalahan manusia.
Warna putih ketupat ketika dibelah melambangkan kebersihan setelah
bermaaf-maafan. Butiran beras yang dibungkus dalam janur merupakan
simbol kebersamaan dan kemakmuran.
Udah ngerti filosofinya pastinya kita makin menghargai donk Hari Idul Fitri sebagai Hari Kemenangan Umat Muslim gans