Liburan, sebuah kata yang mirip dengan kata ‘lebaran’. Sedangkan ‘lebaran’ kata dasarnya adalah ‘lebar’. Jadi, dengan kata lain, dalam sebuah liburan itu akan ada banyak kesempatan yang terbuka lebar. Mulai dari kesempatan mendapatkan inspirasi, kesempatan menghilangkan penat, kesempatan pamer foto di Instagram, dan kesempatan-kesempatan lainnya. Yang pasti bukan kesempatan dan dana umum.
Termasuk juga kesempatan buat dapet gebetan baru. Khusus yang satu ini, kesempatan akan sangat terbuka lebar. Karena yang namanya tempat liburan itu berarti suatu tempat yang isinya bermacem-macem orang dan dari mana aja, semua tumplek blek di satu tempat. Ini berarti variabel calon gebetan akan semakin beragam, dan bila ditarik menggunakan rumus menghitung peluang, kesempatannya akan semakin besar.
Grogi, malu, minder, bisa dibilang adalah racun pikiran manusia yang tak kasat mata, diam-diam menggerogoti dari dalam. Dan hal-hal seperti inilah yang bikin kesempatan buat dapet gebetan di tempat liburan menjadi kecil dan menghilang. Kami mengerti, memang tidak mudah rasanya mengajak kenalan orang, apalagi orangnya labih cakep dan keren dari kita. Minder dan malu pasti ada. Tapi tenang saja, kamu gak sendiri, kami juga pernah mengalami yang demikian. Cuma bedanya kami orangnya jarang ngajak kenalan, seringnya diajak kenalan (sombong ih).
Tulisan ini hadir buat membimbing kamu semua yang setiap liburan cuma bisa cuci mata ngeliatin orang-orang cakep, PENGEN KENALAN TAPI GAK BERANI. Dan semoga abis baca tulisan ini, kamu bisa mempraktikkannya ketika liburan. Yang pasti, modalnya cuma satu: percaya diri.Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Pilih Target
Yang namanya orang di tempat liburan kan banyak yah, berarti ada banyak pilihan juga calon gebetannya. Nah, kamu harus fokus dulu sama pilihan kamu. Seleksi beberapa pilihan kamu, jangan banyak-banyak, maksimal tiga oranglah. Kenapa kita harus punya pilihan? Karena ibarat maen bola, ada pemain inti ada pemain cadangan. Nah, buat milih pemain inti kan berarti ada seleksi dulu tuh, sisanya dijadiin cadangan. Jadi kalo udah dapet pemain yang bagus, bakatnya jangan disia-siain, latih terus sampe jadi mateng dan siap terjun di liga professional (maaf ini ngelanturnya kepanjangan).
2. Observasi
Nah, kalo kamu udah fokus dan netapin pilihan kamu, kamu bisa mulai observasi alias mengamati satu-satu. Gunanya apa? Supaya kamu tau apakah sang target liburannya sendiri, bareng temen-temen, atau bareng pacarnya. Ini penting, sangat penting, jauh lebih penting dari ngajak ponakan ke Alfamart buat beli susu Ultra. Dari sini biasanya pilihan kamu akan terseleksi satu-satu, mana yang bisa kamu deketin, mana yang nggak, dan mana yang sekadar angan-angan karena mustahil.
Dari pengamatan ini, kira-kira nantinya kamu akan mendapat data-data penunjang yang sangat berguna, seperti: asal daerahnya, gaya berpakaiannya, makanan atau minuman kesukaannya, dia orangnya aktif atau pendiam, dan sebagainya. Data-data inilah yang akan kamu gunakan buat langkah berikutnya nanti. Memang ribet keliatannya, tapi, sungguh jendral, darah itu merah, perjuangan adalah garis-garis manis yang wajib ditarik demi menuju kemenangan.
3. Susun Rencana
Setelah target kamu tetapkan, dan data sudah dikumpulkan, saatnya rencana kamu matangkan. Sebab segala sesuatu perlu rencana, bahkan seorang Bandung Bondowoso pun ketika diminta membuat seribu candi dalam satu malam perlu membuat sebuah rencana. Oleh karena itu kamu harus bikin rencana buat mulai deketin target kamu. Anggap saja kamu sedang berada dalam sebuah scene film, dengan skenario yang kamu bikin sendiri.
Kalo skenarionya udah kamu bikin, kamu bisa bayangin dan simulasikan skenario itu. Misalnya nih, kamu liburannya lagi di pantai, dan hasil observasi kamu ngasih tau kalo sang target itu orangnya agamis. Kamu tinggal tunggu ketika si target lagi main air di pantai, terus kamu bisa berenang deket-deket dia. Nah, pas udah deket-deket dia, kamu bisa sok-sok alim gitu, kalo kena ombak kamu bilang, “Subhanallah ombaknya.” Niscaya sang target akan menoleh ke arah kamu dan berkata dalam hatinya, “Inilah sosok imam yang aku cari-cari..” Lalu kamu berdua hidup bahagia selamanya... di dalem aer.
Do It
Sambel hanyalah sambel biasa jika tanpa terasi, dan kata hanyalah kata bila tanpa sebuah aksi. Jadi, kalo langkah-langkah di atas udah kamu lakuin, kamu bisa mulai mempraktikkannya, bukan cuma dibayangin aja. Masalah berhasil atau gagalnya sih belakangan, yang penting coba aja dulu, itung-itung nambah pengalaman hidup, biar ada ceritanya.
Kalo kamu masih gagal, cobalah do it lagi. Tapi kali ini sodaranya, yang sama pelafalannya, yaitu “duit”. Kalo kamu udah punya duit, pasti yang pengin kenal sama kamu jadi banyak.
Demikian pengantar dari kami buat kamu-kamu sekalian yang pengin kenalan pas liburan. Ingat, yang penting indonesia terbebas dari buta aksara berani dan percaya diri. Akhir kata, selamat liburan, selamat mempraktikkan, dan semoga berhasil dapat gebetan.