Akhirnya saat yang dinanti-nantikan penggila sepak bola akan datang
tidak lama lagi. Sebuah pertandingan akbar yang digadang-gadangkan
sebagai event terbesar di dunia persepakbolaan, yaitu final Liga
Champions Eropa atau UEFA Champions League Final akan digelar pada
tanggal 25 Mei 2012 di Wembley Stadium, London Inggris.
Para penggila sepak bola seakan dikejutkan dengan hasil final Liga
Champions yang mempertemukan dua klub raksasa Jerman yaitu Borussia
Dortmund dan Bayern Munchen . Ajang pertandingan final Liga Champions
Eropa yang berupa all German final ini merupakan yang pertama kali dan
cukup menyita perhatian dunia persepakbolaan. Namun banyak pula pihak
yang tidak terkejut akan hasil ini, karena mereka telah mengamati
perkembangan kedua klub ini yang semakin baik dari tahun ke tahun dan
meyakini peluang kedua tim untuk menjuarai Liga Champions Eropa sangat
terbuka lebar.
Kedua klub ini berhasil melanggeng ke final dengan mengalahkan kedua tim
raksasa Spanyol yang awalnya dijagokan untuk tampil di final, yaitu
Barcelona dan Real Madrid. Bayern Munchen berhasil menghancurkan
Barcelona dengan agregat 7-0 sementara Borussia Dortmund harus puas
dengan hasil tipis agregat 4-3 melawan Real Madrid.
Spoiler for Perjalanan Bayern Munchen di Liga Champions Eropa 2012/2013
Langkah
kedua klub menuju final tidaklah semulus yang diduga. Bayern Munchen
sempat mengalami pertandingan seri melawan Valencia dengan hasil 1-1 di
fase group dan kekalahan mengejutkan melawan tim BATE Borisov dengan
hasil 3-1. Namun dibekali dengan dominasi kemenangan di Grup F, Bayern
Munchen berhasil memimpin klasemen grup dan melanggeng ke Fase Knockout.
Pada Fase Knockout, Bayern Munchen berhasil menumbangkan Arsenal di
markasnya sendiri dengan skor 1-3. Namun Bayern Munchen nyaris tidak
lolos ke tahap Perdelapan Final ketika Arsenal berhasil membalas 0-2 di
Allianz Arena. Bayern Munchen terselamatkan berkat sistem away goal yang
lebih unggul. Pada tahap Perempat final, Bayern Munchen mulai menebar
terror dengan mengalahkan Juventus 2-0 baik pada leg pertama dan kedua,
dan semakin percaya diri dengan mempecundangi Barcelona dengan agregat
7-0 di Semi Final.
Spoiler for Perjalanan Borussia Dortmund di Liga Champions Eropa 2012/2013
Sementara
Borussia Dortmund pada fase group tidak pernah mengalami kekalahan,
hanya beberapa pertandingan seri melawan Manchester City dan Real
Madrid. Borussia Dortmund kembali menerima hasil seri pada leg pertama
fase knockout melawan Shakhtar Donetsk dengan hasil 2-2 namun berhasil
lolos ke tahap Perdelapan Final dengan membalas 3-0 di leg kedua. Pada
tahap Perempat Final, Borussia Dortmund dibuat deg-degan dengan hasil
0-0 melawan Malaga pada leg pertama, namun secara dramatis, Borussia
Dortmund berhasil lolos dengan hasil 3-2 di leg kedua. Tahap Semi Final
pun tidak kalah menegangkan bagi Borussia Dortmund. Berbekal hasil
positif dengan kemenangan 4-1 atas Real Madrid di leg pertama, pada leg
kedua Borussia Dortmund tetap berhasil berlenggang ke final meskipun
menerima kekalahan 2-0.
Namun banyak pihak yang masih meragukan pertandingan final der klassiker ini, dengan berbagai keraguan seperti:
“Yaah, ini sama aja kaya Bundesliga…”
“Gak seru nih…soalnya gak ada Barcelona/Real Madrid/Manchester United/Juventus/AC Milan…”
Melalui tulisan singkat ini, akan dicoba diulas 7 alasan mengapa final
Liga Champions antara Borussia Dortmund vs Bayern Munchen seru untuk
disimak layaknya pertandingan lainnya yang melibatkan tim besar Spanyol,
Inggris atau Italia.
Spoiler for 7 Alasan!
1. Kedua Tim Merupakan Rival Abadi
Meskipun rivalitas kedua tim tidak termasuk suatu derby antar kota,
kedua tim merupakan rival abadi yang sudah terbangun sejak dahulu.
Rivalitas kedua tim dapat disamakan dengan Manchester United-Chelsea,
Real Madrid-Barcelona atau Juventus-Inter Milan. Maka dipastikan jual
beli serangan dan tensi pertandingan yang panas akan terjadi.
2. Kedua Tim Mempertaruhkan Prestise Gelar
Bayern Munchen mungkin boleh puas dengan meraih kelar juara Bundesliga
di musim ini. Namun dibalik itu, tim ini memiliki target yang belum
pernah dicapai sebelumnya, yaitu menjadi treble winners dengan
menggondol gelar Bundesliga, DFB Pokal dan Liga Champions. Diantara
ketiga gelar tersebut, Bayern Munchen terlihat sangat haus akan gelar
Liga Champions yang belum berhasil diraihnya sejak tahun 2001. Hal ini
ditambah dengan nyarisnya peluang menggondol trofi tersebut pada tahun
2010 ketika Bayern Munchen harus menyerah terhadap Inter Milan di Madrid
dan kekalahan yang menyakitkan di tahun 2012 atas Chelsea di rumah
sendiri.
Borussia Dortmund yang dianggap sebagai salah satu underdog di Liga
Champions kali ini pun akan berupaya mati-matian memperoleh gelar ini.
Alasan pertama adalah trofi ini merupkan satu-satunya kesempatan untuk
memperoleh gelar untuk tim mereka di musim ini. Gelar Bundesliga harus
rela mereka serahkan kepada Bayern Munchen dan gelar DFB Pokal juga
gagal diraih karena langkah mereka terhenti karena dikalahkan oleh
Bayern Munchen pula. Alasan kedua adalah, kesempatan untuk mencapai
final Liga Champions sangat jarang terjadi bagi mereka, sehingga
tentunya mereka tidak akan melewatkan kesempatan ini.
3. Aroma Dendam antara Kedua Tim Masih Terasa
Bayern Munchen terlihat masih meyimpan dendam akibat kekalahan di musim
lalu dimana harus selalu menjadi nomor dua di belakang Borussia
Dortmund. Setelah gagal meraih juara Liga Champions, harapan Bayern
Munchen untuk memperoleh minimal satu gelar domestik dikandaskan oleh
Borussia Dortmund yang berhasil meraih double winner dengan menjuarai
Bundesliga dan DFB Pokal. Borussia Dortmund juga menyimpan misi untuk
mengkandaskan mimpi Bayern Munchen untuk meraih treble winners di musim
ini. Bukti aroma dendam ini terlihat dengan pertandingan mereka yang
terakhir di ajang Bundesliga musim ini, yang berakhir dengan cekcok dari
pemain maupun pengurus kedua tim
4. Dilema Mario Gotze
Mario Gotze dipastikan membela Bayern Munchen untuk musim yang akan
datang. Meskipun saat ini ia masih membela Borussia Dortmund, sudah
dipastikan terdapat kebimbangan hati untuk memenangkan pertandingan
final Liga Champions bersama Borussia Dortmund namun masih menaruh hati
terhadap klub yang akan ia bela di musim depan. Kabar terbaru adalah
Mario Gotze tidak dapat membela Borussia Dortmund di partai final ini
karena masih berkutat dengan cidera
5. Kesempatan Memperoleh Gelar Tertinggi Eropa untuk Para Pemain Yang akan Meninggalkan Klub
Baik Borussia Dortmund maupun Bayern Munchen akan dipastikan atau
diramalkan akan kehilangan pemain-pemainnya untuk musim yang akan
datang. Borussia Dortmund akan dipastikan kehilangan Robert Lewandowksi
dan Mario Goetze sedangkan Bayern Munchen akan diramalkan melepas Mario
Gomez, Anatoliy Tymoshchuk dan Daniel van Buyten. Bagi pemain-pemain
yang akan pergi dan dilepas tersebut, sudah dipastikan mereka sangat
bermotivasi untuk menyumbangkan namanya dalam berkontribusi meraih juara
Liga Champions kali ini, sebelum benar-benar pergi meninggalkan
klubnya.
6. Pertarungan antara yang Terbaik di Liga Jerman
Meskipun pertandingan final Liga Champions kali ini mempertemukan dua
tim Jerman, namun kedua tim ini merupakan tim teratas dalam klasemen,
yaitu pemangku urutan kesatu dan kedua. Maka sudah dipastikan kemampuan
dari kedua tim tidak jauh berbeda satu sama lain.
7. Netralitas Venue Pertandingan
Karena pertandingan ini akan dilaksanakan di Wembley Stadium di London,
Inggris, kedua tim tidak akan mendapatkan keunggulan merasakan suasana
kandang mereka masing-masing.
Akhir kata, secara rekor dan hitam diatas putih, Bayern Munchen memang
dinilai lebih unggul. Namun bukan berarti Borussia Dortmund hanya akan
menyerah begitu saja. Setiap tim bisa berubah, setiap tim bisa menjadi
lebih baik. Kedua tim asal Jerman ini membuktikan bahwa gelar “Tim
Terbaik di Dunia” yang memiliki “Pemain Terbaik di Dunia” tidak akan ada
gunanya jika tidak diikuti dengan perkembangan dan perbaikan ke arah
yang lebih baik secara terus menerus
Ibarat pepatah “Bola itu Bundar”, apapun dapat terjadi dalam sepak bola.
Namun hanyalah terdapat satu pemenang yang berhak menyandang gelar
European Champion!!!!!!!
Peta Kekuatan Kedua Tim
Spoiler for Peta Kekuatan Borussia Dortmund
Peta Kekuatan Borussia DortmundRobert Lewandowski
Marco Reus - Mario Gotze - Jakub Blaszczykowski
Sven Bender - Ilkay Gundogan
Marcel Schmelzer - Mats Hummels - Neven Subotic - Lukas Piszczek
Roman Weidenfeller
Formasi 4-2-3-1
PENYERANG (FORWARD)
Robert Lewandowski
Ketajaman lini depan Borussia Dortmund memang sudah tidak diragukan
lagi. Peran ujung tombak ini dipegang oleh bomber asal Polandia, Robert
Lewandowksi yang berhasil menjadi top skorer kedua di ajang Bundesliga
dengan mengemas 23 gol. Kekuatan Robert Lewandowski terdapat pada naluri
penyelesaiannya dalam sudut sempit meskipun sedang dikepung bek lawan.
Ia juga cukup berbahaya dalam permainan set piece dan jika melakukan
counter attack. Robert Lewandowski saat ini masih merupakan penyerang
satu-satunya yang diandalkan oleh Borussia Dortmund. Memang terdapat
beberapa alternatif pemain lainnya, namun sulit rasanya untuk
menggantikan peran Robert Lewandowski sejak awal maupun di tengah
pertandingan.
GELANDANG PENYERANG DAN SAYAP (ATTACKING MIDFIELDER AND WINGERS)
Marco Reus – Mario Goetze – Jakub Blaszczykowski
Dengan memainkan pola 4-2-3-1, Borussia Dortmund memiliki 3 pemain
tengah atau gelandang. Marco Reus sebagai sayap kiri merupakan pemain
muda Jerman yang memiliki kelebihan dalam passing-passing akurat dan
positioning yang tepat untuk menerima passing atau menciptakan gol.
Sementara di sayap kanan, Jakub Blaszczykowski siap memberikan
kontribusi yang sama dengan memiliki kelebihan berupa ketajaman
bertahannya seperti melakukan tackle-tackle untuk menghalau pemain sayap
lawan. Baik Marco Reus maupun Jakub Blaszczykowski acapkali
mendistribusikan bola terlebih dahulu ke gelandang serang atau penyerang
kedua, yaitu Mario Gotze sebelum diselesaikan Robert Lewandowski. Mario
Gotze pun memiliki skill tinggi dalam dribbling dan permainan set
pieces sehingga jika Robert Lewandowski tidak mampu menyelesaikan
tugasnya, maka Mario Gotze siap mengambil alih. Namun sayangnya Mario
Goetze sedang mengalami cidera hamstring dan masih diragukan untuk
tampil di final Liga Champions, walaupun masih ada harapan untuk tampil.
Jika ia tidak dapat tampil, maka kemungkinan besar posisinya akan
dimainkan oleh Ilkay Gundogan.
GELANDANG BERTAHAN (DEFENSIVE MIDFIELDER)
Sven Bender-Ilkay Gundogan
Duet maut antara Sven Bender dan Ilkay Gundogan merupakan salah satu
kunci kesuksesan dari Borussia Dortmund. Sven Bender bertugas
mengamankan lini tengah dan mendistribusikan bola, sementara Ilkay
Gundogan sesekali menerobos ke tengah untuk membantu serangan. Jika
terdapat situasi dimana Sven Bender dan Ilkay Gundogan tidak dapat
bermain, Borussia Dortmund masih memiliki pemain cadangan yang tidak
kalah jitu, yaitu pemain senior Sebastian Kehl dan talenta muda, Nuri
Sahin.
BEK (DEFENDERS)
Marcel Schemelzer-Mats Hummels-Neven Subotic-Lukas Piszczek
Karakteristik bek dari Borussia Dortmund lebih mencolok dalam permainan
menyerang daripada bertahan. Hal ini terlihat di kala Borussia Dortmund
kebobolan, acapkali para bek sering berada off position. Hal ini
cenderung dimanfaatkan pemain lawan untuk melakukan counter attack
maupun permainan set piece. Meskipun demikian, hal ini tidak menjadikan
bek Borussia Dortmund menjadi lemah. Bek tengah diisi oleh mantan pemain
muda Bayern München , Mats Hummels yang ditugaskan untuk bertahan
maupun menyerang. Mats Hummels merupakan bek yang terkenal haus akan
gol, maka tidak mengherankan jika ia mendapatkan penjagaan yang sangat
ketat dari tim lawan, khususnya dalam permainan set pieces. Neven
Subotic merupakan tandem Mats Hummels yang lebih banyak bertahan di lini
belakang. Pada bek kiri-kanan, Borussia Dortmund memiliki senjata yang
tidak kalah mematikan dari pasangan Marco Reus dan Jakub Blaszczykowski,
yaitu Marcel Schemlzer dan Lukas Piszczek yang memiliki kecepatan dan
umpan crossing yang siap diselesaikan oleh Robert Lewandowski. Jika
Lukas Piszczek berhalangan, maka posisinya akan dimainkan oleh Kevin
Grosskreutz yang sangat aktif bermain di berbagai posisi.
PENJAGA GAWANG (GOALKEEPER)
Roman Weidenfeller
Roman Weidenfeller merupakan penjaga gawang veteran yang telah setia
menjaga gawang Borussia Dortmund sejak tahun 2002 dan telah
memperpanjang kontraknya hingga 2016. Pemain yang memiliki segudang
pengalaman ini sangat lihai dalam melakukan penyelamatan dalam tendangan
jarak pendek.
Spoiler for Peta Kekuatan Bayern Munchen
Peta Kekuatan Bayern MunchenMario Mandzukic
Franck Ribery – Thomas Muller – Arjen Robben
Bastian Schweinsteiger – Javi Martinez
David Alaba - Dante – Jerome Boateng - Philipp Lahm
Manuel Neuer
Formasi 4-2-3-1
PENYERANG (FORWARD)
Mario Mandzukic
Berbicara lini depan Bayern München, banyak perbedaan pemikiran mengenai
konsistensi dan efektifitas dari penyerang-penyerang yang dimiliki oleh
tim ini. Penampilan Mario Mandzukic dalam ajang Bundesliga memang tidak
diragukan lagi, namun masih banyak pihak yang belum puas karena masih
ada sesuatu yang hilang di lini depan Bayern München. Meskipun demikian
Mario Mandzukic masih merupakan pemain yang berbahaya, khususnya dalam
duel di udara dan sundulan-sundulan yang didapatkan dari umpan crossing.
Mario Mandzukic juga dipuja ketika ia berani memainkan peran bertahan
melalui tackle-tackle di sayap kanan dan bagian tengah, sebuah peran
yang jarang sekali dilakukan oleh penyerang tunggal. Mario Gomez
merupakan pilihan kedua setelah Mario Mandzukic, yang telah membuktikan
ketajamannya di Bundesliga. Namun Mario Gomez seringkali dikritik atas
gaya permainannya yang oportunis dan hanya menunggu passing dan crossing
semata. Namun ia pernah menunjukan berbagai skill dribbling-nya dalam
beberapa pertandingan, namun tidak terlalu sering. Ia juga seringkali
terjebak dalam perangkap offside. Namun salah satu keunggulan Mario
Gomez adalah kecerdikannya dalam positioning atau mencari posisi ideal
untuk mengeksekusi gol, baik melalui tendangan maupun sundulan. Pilihan
ketiga adalah striker veteran Claudio Pizarro yang pernah membela
Chelsea dan Werder Bremen. Meskipun usianya sudah kepala tiga, ketajaman
nalurinya untuk membuat gol masih belum pudar. Ia juga memiliki skill
tinggi untuk melakukan tendangan-tendangan jarak pendek yang dapat
mengecoh penjaga gawang lawan.
GELANDANG PENYERANG DAN SAYAP (ATTACKING MIDFIELDER AND WINGERS)
Franck Ribery – Thomas Muller – Arjen Robben
Tidak dipungkiri bahwa kombinasi ketiga pemain Bayern Munchen ini
merupakan salah satu trio yang mematikan di dunia. Tidak perlu diragukan
lagi ketajaman ketiga pemain ini ketika memporak-porandakan Barcelona
di kedua leg semi final Liga Champions. Franck Ribery dan Arjen Robben
ibarat kembar tak serupa yang memiliki senjata mematikan berupa
kecepatan dan teknik dribbling yang tinggi. Franck Ribery lebih condong
mengeluarkan berbagai trik-trik dribbling yang seringkali mengecoh bek
lawan sementara Arjen Robben lebih mengandalkan kecepatannya berlari dan
kaki kiri mautnya untuk menembak langsung. Kelemahan kedua pemain ini
adalah mudahnya mereka untuk dijatuhkan oleh pihak lawan. Memang sejak
dahulu kedua pemain ini dicap sebagai pemain yang fragile (ringkih),
khususnya Arjen Robben. Namun meskipun seringkali mudah dijatuhkan
lawan, kini kedua pemain ini memiliki kemajuan berupa tidak mudahnya
menderita cidera. Pada musim 2010/2011 lalu, Bayern Munchen dipusingkan
ketika salah satu atau kedua pemain ini cidera dan harus absen dalam
waktu yang sangat lama, namun kini mereka seolah terlahir kembali dan
menjadi lebih tahan cidera. Thomas Muller yang memainkan penyerang kedua
(second striker) dibelakang Mario Mandzukic merupakan pemain yang serba
bisa baik dari segi bertahan maupun menyerang. Ia sangat pandai dalam
memainkan segala posisi dan dapat sering mencetak gol melalui tendangan
pendek dan sundulan, sehingga ia sangat berbahaya dalam situasi set
pieces. Pengganti dari Thomas Muller adalah Toni Kroos, namun ia masih
cidera saat ini, sehingga dapat digantikan perannya oleh Xherdan
Shaqiri, Claudio Pizarro, maupun Luiz Gustavo. Xherdan Shaqiri juga
dapat bermain di sayap menggantikan Franck Ribery maupun Arjen Robben.
Xherdan Shaqiri merupakan pemain yang memiliki kecepatan dan daya tahan
yang baik, namun seringkali bermain secara individualistic sehingga
mudah untuk dihalau lawan.
GELANDANG BERTAHAN (DEFENSIVE MIDFIELDER)
Bastian Schweinsteiger – Javi Martinez
Tidak berlebihan jika kembali mengatakan bahwa Bayern Munchen memiliki
salah satu gelandang bertahan yang terbaik di dunia yang dikendalikan
oleh Bastian Schweinsteiger dan Javi Martinez. Bastian Schweinsteiger
merupakan motor penggerak tim atau playmaker yang mengatur serangan
dengan menyuplai bola ke kedua sayap. Javi Martinez lebih ditugaskan
untuk bertahan dengan mempertahankan penguasaan bola dan tackle-tackle
keras. Kedua pemain ini memang terkenal sangat solid dalam bertahan dan
seringkali mendapatkan hukuman kartu atas tackle-tackle kerasnya. Bayern
München memiliki pengganti kedua pemain tersebut jika dibutuhkan yaitu
Luiz Gustavo dan Anatoliy Tymoshchuk. Luiz Gustavo juga memiliki skill
bertahan dengan melakukan tackling-tackling keras dan membantu menyuplai
bola ke depan dan seringkali melakukan tendangan spekulasi jarak jauh
yang terkadang berbuah gol. Anatoliy Tymoshchuk lebih dominan dalam
permainan bertahan dan menjaga penguasaan serta pengamanan bola.
BEK (DEFENDERS)
David Alaba - Dante – Jerome Boateng - Philipp Lahm
Bayern Munchen dulu terkenal memiliki lini belakang yang lemah, namun
berbeda dengan yang dimilikinya sekarang ini. David Alaba merupakan bek
kiri yang cocok bekerja dengan Franck Ribery sehingga duet kedua pemain
ini menjadikan lini kiri Bayern München semakin berbahaya. Demikian pula
duet Philipp Lahm dan Arjen Robben yang tidak kalah berbahaya di lini
kanan. Baik David Alaba mau Philipp Lahm tidak segan untuk menerobos ke
depan dan kembali mundur secara cepat jika mendapatkan counter attack.
Dante merupakan bek tengah andalan Bayern Munchen yang dianggap sebagai
salah satu pembelian terbaik dalam bursa transfer. Dante sangat solid
dalam bertahan dan berbahaya dalam permainan set pieces. Jerome Boateng
juga memiliki kemampuan bertahan yang baik, ditambah dengan passing
jarak jauhnya yang akurat. Namun Jerome Boateng acapkali sering
dikaitkan dengan beberapa blunder seperti handball dan pelanggaran keras
di kotak penalti. Pengganti David Alaba adalah Diego Contento yang
cukup baik namun kemampuannya masih dinilai dibawah David Alaba,
sedangkan Philipp Lahm dapat digantikan oleh Rafinha yang seringkali
menerobos ke lini depan namun juga seringkali menerima kartu sebagai
bentuk pelanggaran keras. Dante dan Jerome Boateng miliki cadangan yaitu
Daniel van Buyten, yang sudah cukup lama membela Bayern Munchen dan
sangat berbahaya dalam permainan set piece. Namun lini belakang Bayern
Munchen jarang sekali digantikan, kecuali jika benar-benar dibutuhkan.
PENJAGA GAWANG (GOALKEEPER)
Manuel Neuer
Sebagai penjaga gawang nomor satu di Tim Nasional Jerman, kualitas
Manuel Neuer dalam menjaga gawang sudah tidak diragukan lagi. Salah satu
keunggulan Manuel Neuer adalah refleksnya yang sangat baik sehingga
dapat menepis serangan-serangan cepat yang tidak terduga. Namun ia
seringkali kebobolan karena berada off-position dalam permainan set
pieces yang dibangun oleh lawan akibat kurangnya koordinasi dengan bek.
Related Posts :