lahir di
Jakarta, 15 November 1946, Dia adalah anak sulung dari keluarga Achmad
Bakrie, pendiri Kelompok Usaha Bakrie, dan akrab dipanggil Ical. Selepas
menyelesaikan kuliah di Fakultas Elektro Institut Teknologi Bandung
pada 1973, Ical memilih fokus mengembangkan perusahaan keluarga, dan
terakhir sebelum menjadi anggota kabinet, dia memimpin Kelompok Usaha
Bakrie (1992-2004). Selama berkecimpung di dunia usaha, Ical juga aktif
dalam kepengurusan sejumlah organisasi pengusaha. Sebelum memutuskan
meninggalkan karier di dunia usaha, dia menjabat sebagai Ketua Kamar
Dagang dan Industri (Kadin) selama dua periode (1994-2004).
Pada 2004, Ical memutuskan untuk mengakhiri karier di dunia usaha,
setelah mendapat kepercayaan sebagai Menteri Koordinator Bidang
Kesejahteraan Rakyat Kabinet Indonesia Bersatu periode 2004-2009. Dan
sejak terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar 2009-2010, waktu dan
energinya tercurah untuk mengurus partai.
Aburizal Bakrie Sebagai pengusaha Indonesia juga merupakan Ketua Umum
Partai Golkar sejak 9 Oktober 2009. Ia pernah menjabat Menteri
Koordinator Kesejahteraan Rakyat dalam Kabinet Indonesia Bersatu.
Sebelumnya ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator
Perekonomian dalam kabinet yang sama, namun posisinya berubah dalam
perombakan yang dilakukan presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 5
Desember 2005.
Ical pernah disebut-sebut sebagai orang terkaya se-Asia Tenggara. Dia
pengusaha yang terbilang paling gemilang pada sepuluh tahun reformasi di
Indonesia. Selain bisa keluar dari krisis ekonomi yang mengancam
perusahaannya, Bakrie Grup, justru bisa menduduki posisi penting di
pemerintahan.
Keluarga Bakrie pernah pula dinobatkan oleh Majalah Forbes Asia sebagai
orang terkaya di Indonesia tahun 2007. Dia tidak membantah tetapi juga
tidak menanggapinya secara berlebihan. Apa rahasia sukses bisnis
keluarga ini? KABAR heboh itu bertiup dari Singapura. Dari Negeri Singa
itulah, majalah Forbes Asia edisi 13 Desember 2007 dilansir. Isinya,
seperti tahun-tahun sebelumnya, memajang daftar orang-orang super-tajir
alias terkaya dari Indonesia. Dan yang bikin heboh, jawaranya untuk
tahun ini adalah Aburizal Bakrie, pengusaha sekaligus politisi yang
pernah tersuruk di masa krisis ekonomi satu dekade silam.
Banyak orang terkesiap. Bagaimana mungkin Ical—panggilan akrab
Aburizal—yang sebelumnya masih di urutan keenam dengan kekayaan US$ 1,2
miliar, kini menyodok ke urutan teratas? Jawabannya, menurut hasil riset
Forbes, terletak pada kemampuannya melipatgandakan pundi-pundi
Kekayaannya.
Hanya dalam tempo setahun, kekayaan keluarga Aburizal Bakrie melejit
hampir lima kali lipat dari angka tahun lalu menjadi US$ 5,4 miliar atau
sekitar Rp 50,2 triliun! Berkat prestasi ini, Aburizal langsung
menggusur lima taipan papan atas sekaligus. Bos Grup Raja Garuda Mas,
Sukanto Tanoto, yang tahun lalu dinobatkan sebagai orang terkaya, kini
turun satu peringkat ke urutan runner-up.
Grup Bakrie memang sedang mujur. Menurut seorang bankir investasi,
kelompok usaha ini diuntungkan dua berkah sekaligus: harga komoditas
yang melonjak di pasar dunia dan serbuan investor global di pasar modal
Asia-Pasifik. Itu sebabnya, indeks saham di sejumlah bursa di kawasan
ini melesat rata-rata 27 persen sepanjang tahun ini. BursaIndonesia
bahkan diperkirakan tumbuh hingga 52 persen.
Keluarga Bakrie sebagai pemilik 40 persen saham Bumi tentu ikut
sumringah. Saham yang dikantonginya itu kini bernilai tunai Rp 47
triliun. Ini berarti lebih dari 90 persen dari total kekayaannya yang
ditaksir Forbes sekitar Rp 50,2 triliun berasal dari kepemilikan saham
perusahaan tambang ini. ”Ini bukti pasar percaya,” ujar Aburizal di
Jimbaran, Bali.
Itu baru dari saham Bumi. Keluarga ini masih memiliki tambang duit lain
di bursa Indonesia. Harga saham PT Bakrieland Development naik 223
persen, PT Energi Mega Persada 190 persen, PT Bakrie Sumatra Plantations
126 persen, PT Bakrie & Brothers 96 persen, dan PT Bakrie Telecom
75 persen. Umumnya, keluarga ini menjadi pemilik mayoritas di
perusahaan-perusahaan publik tersebut.
Lalu apa rahasia di balik kejayaan Grup Bakrie? Sejumlah analis dan
eksekutif dari grup bisnis ini menyebut kuncinya terletak pada
kepiawaian manajemen melihat peluang dan waktu dalam pengambilan
keputusan. Menurut Suryo Sulisto, Presiden Komisaris Bumi Resources, ini
tak lepas dari gerak cepat Grup Bakrie membajak para profesional
handal, dari dalam dan luar negeri, untuk menduduki posisi teras
manajemen.
Ada pula jawaban lain di balik melejitnya bisnis Bakrie. Di mata ekonom
Dradjad Wibowo, kunci kesuksesan Bakrie merupakan gabungan tiga hal:
keberuntungan, kepiawaian membaca pasar, dan kedekatan dengan lingkar
kekuasaan. Seorang bankir investasi menambahkan satu faktor: kemujuran.
Kelihaian Bakrie mencuri peluang dari pesaing bisnisnya tak diragukan
lagi.
Keluarga Aburizal Bakrie
Aburizal mempunyai tiga adik yaitu sebagai berikut :
Roosmania Odi Bakrie, menikah dengan Bangun Sarwito Kusmulyono
Indra Usmansyah Bakrie, menikah dengan Gaby Djorgie
Nirwan Dermawan Bakrie, menikah dengan Indira (Ike)
Aburizal menikah dengan Tatty Murnitriati dan dikaruniai tiga anak sebagai berikut:
Anindya Novyan Bakrie, menikah dengan Firdani Saugi
Anindhita Anestya Bakrie, menikah dengan Taufan Nugroho
Anindra Ardiansyah Bakrie, menikah dengan Nia Ramadhani
Pekerjaan
1992 - 2004 Komisaris Utama/Chairman, Kelompok Usaha Bakrie
1989 – 1992 Direktur Utama PT. Bakrie Nusantara Corporation
1988 – 1992 Direktur Utama PT Bakrie & Brothers
1982 – 1988 Wakil Direktur Utama PT. Bakrie & Brothers
1974 –1982 Direktur PT. Bakrie & Brothers
1972 – 1974 Asisten Dewan Direksi PT. Bakrie & Brothers
Referensi :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Aburizal_Bakrie
- http://chudrizal.blogspot.com/2010/02/profil-aburizal-bakrie-bisnisnya.html