Syaikh Ahmad Ibnu Athaillah berkata dalam kitab Al Hikam, "Amal
perbuatan itu sebagai kerangka yang tegak, sedang ruh (jiwa)nya adalah
tempat terdapatnya rahasia ikhlas (ketulusan) dalam amal perbuatan"
Bab tentang ikhlas adalah bab yang mutlak dan paling penting untuk
dipahami dan diamalkan, karena amal yang akan diterima Allah SWT
hanyalah amal yang disertai dengan niat ikhlas.
"Tidaklah mereka diperintah kecuali agar berbuat ikhlas kepada Allah dalam menjalankan agama".
Oleh karenanya, sehebat apapun suatu amal bila tidak ikhlas, tidak ada
apa-apanya dihadapan Allah SWT, sedang amal yang sederhana saja akan
menjadi luar biasa dihadapan Allah SWT bila disertai dengan ikhlas.
Tidaklah heran seandainya shalat yang kita kerjakan belum terasa khusyu,
atau hati selalu resah dan gelisah dan hidup tidak merasa nyaman dan
bahagia, karena kunci dari itu semua belum kita dapatkan, yaitu sebuah
keikhlasan.
Ciri-ciri dari orang yang memiliki keikhlasan diantaranya :
1. Hidupnya jarang sekali merasa kecewa.
Orang yang ikhlas dia tidak akan pernah berubah sikapnya seandainya
disaat dia berbuat sesuatu kebaikan ada yang memujinya, atau tidak ada
yang memuji/menilainya bahkan dicacipun hatinya tetap tenang, karena ia
yakin bahwa amalnya bukanlah untuk mendapatkan penilaian sesama yang
selalu berubah tetapi dia bulatkan seutuhnya hanya ingin mendapatkan
penilaian yang sempurna dari Allah SWT.
2. Tidak tergantung / berharap pada makhluk.
Sayyidina 'Ali pun pernah berkata, orang yang ikhlas itu jangankan untuk
mendapatkan pujian, diberikan ucapan terima kasih pun dia sama sekali
tidak akan pernah mengharapkannya, karena setiap kita beramal hakikatnya
kita itu sedang berinteraksi dengan Allah, oleh karenanya harapan yang
ada akan senantiasa tertuju kepada keridhaan Allah semata.
3. Tidak pernah membedakan antara amal besar dan amal kecil.
Diriwayatkan bahwa Imam Ghazali pernah bermimpi, dan dalam mimpinya
beliau mendapatkan kabar bahwa amalan yang besar yang pernah beliau
lakukan diantaranya adalah disaat beliau melihat ada seekor lalat yang
masuk kedalam tempat tintanya, lalu beliau angkat lalat tersebut dengan
hati-hati lalu dibersihkannya dan sampai akhirnya lalat itupun bisa
kembali terbang dengan sehat. Maka sekecil apapun sebuah amal apabila
kita kerjakan dengan sempurna dan benar-benar tiada harapan yang muncul
pada selain Allah, maka akan menjadi amal yang sangat besar dihadapan
Allah SWT
.
4. Banyak Amal Kebaikan Yang Rahasia.
Mungkin ketika kita mengaji dilingkungan orang banyak maka kita akan
mengaji dengan enaknya, lama dan penuh khidmat, ketika kita shalat
berjamaah apalagi sebagai imam kita akan berusaha khusyu dan lama, tapi
apakah hal tersebut akan kita lakukan dengan kadar yang sama disaat kita
beramal sendirian ? apabila amal kita tetap sama bahkan cenderung lebih
baik, lebih lama, lebih enak dan lebih khusyuk maka itu bisa diharapkan
sebagai amalan yang ikhlas. Namun bila yang terjadi sebaliknya, ada
kemungkinan amal kita belumlah ikhlas.
5. Tidak membedakan antara bendera, golongan, ras, atau organisasi.
Fitrah manusia adalah ingin mendapatkan pengakuan dan penilaian dari
keberadaannya dan segala aktivitasnya, namun pengakuan dan penilaian
makhluk, baik perorangan, organisasi atau instansi tempat kerja itu
relatif dan akan senantiasa berubah, banyak orang yang pernah dianggap
sebagai pahlawan namun seiring waktu berjalan adakalanya berubah menjadi
sosok penjahat yang patut diwaspadai.
Maka tiada penilaian dan
pengakuan yang paling baik dan yang harus senantiasa kita usahakan
adalah penilaian dan pengakuan dari Allah SWT.
Begitu besar pengaruh orang yang ikhlas itu, sehingga dengan kekuatan
niat ikhlasnya mampu menembus ruang dan waktu. Seperti halnya apapun
yang dilakukan, diucapkan, dan diisyaratkan Rasulullah, mampu
mempengaruhi kita semua walau beliau telah wafat ribuan tahun yang lalu
namun kita senantiasa patuh dan taat terhadap apa yang beliau sampaikan.
Bahkan orang yang ikhlas bisa membuat iblis (syaitan) tidak bisa banyak
berbuat dalam usahanya untuk menggoda orang ikhlas tersebut. Ingatlah,
apapun masalah kita kita janganlah hati kita sampai pada masalah itu,
cukuplah hanya ikhtiar dan pikiran saja yang sampai pada masalah
tersebut, tapi hati hanya tertambat pada Allah SWt yang Maha Mengetahui
akan masalah yang kita hadapi tersebut.
Semoga Allah SWT membimbing kita pada jalan-Nya sehingga kita bisa menjadi hamba-Nya yang ikhlas. Amiin.
Related Posts :