Stres
bukan hanya masalah psikologis, karena dampaknya juga cukup besar
terhadap kesehatan fisik. Gejalanya mudah dikenali, namun jarang dilihat
sebagai tanda bahwa stres tengah melanda.
Kenyataannya seringkali stres dianggap tidak perlu diobati, terutama
jika akibatnya hanya keluhan-keluhan ringan seperti migrain dan perut
mulas. Orang tetap berharap penyakitnya akan sembuh setelah stresnya
hilang sehingga tidak perlu diobati.
Setidaknya ada 10 penyakit
akibat stres, Berikut ini beberapa keluhan kesehatan yang sering dialami saat stres melanda..
• Sakit kepala serta migrain :
Daya tahan tubuh bisa menurun karena stres lalu memicu migrain menurut
Todd Schwedt, MD, direktur pusat sakit kepala di Washington University.
Untuk menghindarinya, pastikan pola makan dan tidur dalam sepekan selalu
terjaga.
• Kram yang sangat sakit :
Ketidakseimbangan hormon saat stres bisa mengakibatkan kram yang sangat
menyakitkan, terutama pada wanita. Saat stres, risiko mengalami kram 2
kali lebih besar karena aktivitas syaraf simpatis lebih tinggi. Olahraga
secara teratur dapat mencegahnya.
• Sakit di sekitar mulut :
Rahang terasa nyeri merupakan tanda bahwa stres tengah melanda.
Tanpa disadari, gigi atas dan bawah saling menggeretak saat stres dan
memicu tekanan berlebih di pelipis. Gejala ini bisa dicegah dengan
memasang pelindung di antara kedua gigi saat tidur malam.
• Jarang bermimpi saat tidur :
Mimpi terbentuk secara bertahap, sehingga butuh kondisi tidur nyenyak.
Ini sulit terjadi saat sedang stres, sebab tidurnya menjadi tidak
nyenyak. Jika sering terjaga tengah malam, maka proses terbentuknya
mimpi akan terganggu.
• Gusi berdarah :
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa stres meningkatkan risiko penyakit
periodontal (gigi dan mulut) pada seseorang. Meningkatnya hormon
kortisol saat stres akan melemahkan sistem imun, dan memudahkan infeksi
bakteri ke dalam gusi.
• Jerawat dimana-mana :
Profesor dermatologi dari Wake Forest University, Gil Yosipovitch, MD
mengungkap bahwa stres meningkatkan risiko inflamasi termasuk di wajah.
Untuk mencegah munculnya jerawat, oleskan pelembab dan lotion yang
mengandung asam salisilat saat stres.
• Ingin makan yang manis-manis :
Jika wanita menjadi ingin makan cokelat saat akan menstruasi, ini bukan
disebabkan hormon progesteron. Penelitian di University of Pennsylvania
membuktikan, saat menopause sekalipun wanita tetap mengalami gejala itu.
Penelitian tersebut mengungkap, sesungguhnya penyebab ingin makan yang
manis-manis adalah stres.
• Kulit gatal-gatal :
Sebuah penelitian di Jepang mengungkap, orang yang mengalami pruritis
(penyakit kulit yang dicirikan oleh gatal-gatal kronis) 2 kali tebih
rentan mengalami stres. Namun penelitian tersebut juga mengungkap hal
yang sebaliknya, bahwa stres itu sendiri juga bisa mengaktifkan sejumlah
serabut syaraf yang memicu sensasi gatal.
• Alergi yang lebih parah dari biasanya :
Menurut sebuah penelitian di Ohio State University tahun 2008, pikiran
gelisah dan tidak tenang dapat memperparah kondisi pada penderita
alergi. Hormon stres diyakini memicu produksi imunoglobulin E (IgE),
yakni protein dalam darah yang menyebabkan reaksi alergi.
• Mendadak sakit perut :
Pada orang stres, risiko mengalami sakit perut meningkat 3 kali lipat
dibandingkan saat rileks. Penyebab pastinya belum diketahui, tetapi
sebuah teori menyebutkan bahwa jaringan syaraf di otak dan usus saling
terhubung. Ketika syaraf otak bereaksi terhadap stres, syaraf di usus
menangkap sinyal yang sama dan memberikan respon tertentu misalnya rasa
mulas.
Cara menghilangkan stress sangat banyak kita temukan di mesin pencari
namun sangat susah untuk dijalankan. Mungkin dengan baca blog ookinikutau.com ini akan menghilangkan stress anda dari kehidupan keras
sehari hari :)
Related Posts :